Pemain Malaysia Mahal dan Manja, Andik Dapat Pujian

Liga Malaysia (Liga-M) musim 2015 sudah usai, kini para pemain lokal negeri itu beberapa nama mendapat panggilan tim nasional (timnas) mereka. Namun pencapaian timnas Malaysia akhir-akhir ini jauh dari harapan, sejak Maret, sudah kalah dua kali dengan skor sama, 0-6, plus tiga kali imbang.

Kenyataan negatif ini dinilai Sheby Singh tak sesuai dengan tingginya gaji pemain lokal Malaysia di kompetisi negerinya. Mereka mendapat bayaran per bulan di kisaran 10 ribu ringgit Malaysia atau senilai 30 juta rupiah sampai 100 ribu ringgit Malaysia yang berkisar di 330 juta rupiah.

Angka gaji yang diterima mayoritas pemain Liga-M ternyata jauh dari kualitas permainannya. Sheby Singh menilai para pesepak bola negerinya sekarang tak mau mengeksploitasi kemampuan secara individu dan cenderung manja.

Buktinya, pemain Malaysia sama sekali tak ada yang berkarier di luar Negeri Jiran. Padahal, ada 30 persen pemain Liga-M bergaji antara 20-70 ribu ringgit sebulan untuk saat ini dan upah itu lebih tinggi dari bayaran pemain lokal di negara Asia Tenggara lain.

Kenyataan ini membuat Sheby Singh juga heran, mengapa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tak membuat aturan pembatasan gaji pemain. ”Seharusnya ada aturan gaji dari mereka (FAM), karena hal itu bisa memicu pemain negeri ini tak jadi jago kampung saja,” kata Sheby Singh kepada Harian Metro.

”Aturan itu bisa membuat pemain meningkatkan kualitas dan siap berkarier di luar negeri. Memang sulit untuk merebut posisi di klub Eropa atau Asia Barat dan Timur. Tapi, para pemain Malaysia setidaknya main di Liga Thailand atau Liga Vietnam.”

Pria yang sempat menjadi penasehat global klub Inggris, Blackburn Rovers, pun memuji pemain asal negara Asia Tenggara yang main di Liga-M. ”Andik (Vermansyah) dari Indonesia kini beraksi dengan Selangor, begitu juga Hariss Harun (Singapura) beraksi untuk Johor DT. Mereka pemain berkualitas yang berani keluar dari negaranya.” 

Sumber : http://www.sportsatu.com/